MAKALAH TEKNIK OBSERVASI
DISUSUN
KELOMPOK 2
DINDA DWI RAHMAWATI NIM 2018143027
NOVI ANGGRAINI NIM. 2018142026
SINTA ULLY ENESTE NIM. 2018142011
PUPUT WULANDARI NIM.
KELAS / SEMESTER : 4A / IV ( EMPAT )
MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN
JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatNya karena masih diberikan rahmatNya untuk menyelesaikan makalah ini.Makalah ini kami susun sesederhana mungkin agar mampu dipahami oleh seluruh para pendidik anak usia dini dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasi. Makalah kami, membahas tentang “Teknik Observasi” dalam Evaluasi Pembelajaran pada Anak Usia Dini.
Terimah kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengampuh dan pihak-pihak lain yang telah berpartisipasi. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya nantikan kehadirannya guna membangunn makalah ini.
Palembang, Maret 2020
Penulis
Daftar isi
- 1 KATA PENGANTAR
- 2 BAB I
- 2.1 PENDAHULUAN
- 2.2 Latar Belakang
- 2.3 Tujuan Permasalahan
- 2.4 Rumusan Masalah
- 3 BAB II
- 4 BAB III
- 4.1 PENUTUP
- 4.2 KESIMPULAN
- 4.3 SARAN
- 5 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Guru TK mengakses anak – anak peserta didiknya, yaitu mau mengestimasi ( memperkirakan nilai kualitas anak didiknya,diperlukan kepekaan guru sekaligus penilai itu terhadap perilaku anak didiknya, dalam berbagai konteks, tidak hanya perilaku anak di dalam ruangan, tetapi juga diluar ruangan, tidak saja dalam situasi bebas bermain atau kegiatan sendiri. Kepekaan semacam itu dapat memberikan kemudahan , kewaspadaan/kejelian guru yang sedang meningkat kepekaannya itu, dalam hal mengobservasi kompetensi anak – anak didiknya.Kepekaan atau kejelian pendidik mengamati dan menangkap fakta orientasi budaya anak dalam belajarnya, dan dalam interaksinya dengan sesama kawan sebayanya dan bahkan dengan orang dewasa di sekitarnya , termasuk guri-pendidiknya sendiri. Amati cara bicaranya, perilakunya kepada yang lebih tua dan kepada benda – benda di sekelilingnya termasuk kepada tumbuhan-tumbuhan yang ada di halaman sekolah, hal tersebut terbentuk melalui bidang pengembangan (BPP).
Informasi diatas menyarankan bahwa guru sekaligus penilai, menjadi penting dan perlu terus berusaha mencari pengetahuan perihal pertumbuhan dan perkembangan anak, gaya belajar anak didiknya mengenai berbagai kelompok budaya anak didik dan keluarganya yang mempunyai latar belakang masing-masing.
Sebagian besar guru TK setuju bahwa mengamati anak-anak didik adalah sebagian intergal dari bagian yang terpadu-menyatu dengan kegiatan pembelajaran. Sesungguhnya untuk mengerti anak-anak TK dimulai dengan mengamati mereka, bukan sekedar melihat-lihat, apalagi memelototi yang berakibat mengancam keamanan psikologis anak didik. Dengan jalan mengamatianak didik, kita akan memusatkan perhatian pada : perilaku-perilaku khusus anak didik, interaksi antar kelompok kecil anak didik, untuk mengungkap apa yang dilakukan mereka.
Tujuan Permasalahan
Tujuan dari Teknik Observasi agar seorang guru atau pendidik mengetahui cara apa saja yang dapat kita lakukan pada anak didik ketika melakukan evaluasi belajar menggunakan teknik observasi.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan permasalahan yang telah dijelaskan, dalam makalah ini penulis mengangkat permasalahan Tekknik Observasi, dalam evaluasi pembelajaran Anak Usia Dini, adalah sebagai berikutBagaimana melakukan observasi menggunakan Skala Jenjang, Sampling waktu dan Sampling peristiwa, serta wawancara?
BAB II
PEMBAHASAN
OBSERVASI MENGGUNAKAN SKALA JENJANG, SAMPLING WAKTU DAN SAMPLING PERISTIWA SERTA WAWANCARA
Dalam melaakukan teknik observasi kita dapat melakukan berbagai dengan 4 cara untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak dalam belajar, yang akan kami uraikan di bawah ini :SKALA JENJANG
Skala jenjag (rating scale) merupakan alat lain untuk merekam observasi dimna mensyaratkan pengamatannya memahami betul kategori belajar anak, pengetahuan, keterampilan, perasaan dan disposisi tentang sesuatu yang sedang diamati, dengan menyatakannya menggunakan skala angka ( 1-2-3-4-5-; 1 yang tertinggi atau yang terendah) atau ‘skala’ naratif ( misalnya : tak pernah –kadang kala-sering kali-selalu begitu).Dalam menyusun skala jenjang ini diperlukan persepsi yang sama tentang makna dari masing-masing angka tersebut. Terutama bagi yang menggunakannya. Disamping itu, besar kemungkinan untuk tersusup ‘bias’ ke dalam skalanya (subjektif). Memang pelaksanaannya bisa cepat dan efisien, namun harus dijaga betul objektivitas tanpa bias dalam mencerminkan perilaku yang diamati.
SAMPLING WAKTU
‘Sampling’ adalah cara pengambilan sampel, yaitu contoh sebagian dari keseluruhan yang mewakilinya. Dalam menggunakan teknik sampling waktu, guru pendidik merekam, terjadi atau tidak, perilaku-perilaku yang sudah diseleksi sebagai tanda/gejala yang menggambarkan adanya perkembangan suatu kompetensi anak didik, selama kurun sampel waktu tertentu.Misalnya, berapa kali anak bergerak dari ruang belajar tertentu ke ruang belaja lainnya, selama anak didik di dorong untuk memilih sendiri kegiatan dan prakasa belajarnya.
Tujuan dari sampling waktu adalah untuk mencatat frekuensi suatu perilaku anak dalam suatu periode waktu. Pengamatan memutuskan sendiri kapan waktu awal dilaksanakannya observasi, kapan interval waktu, dan bagaimana perilaku akan dicatat.
SAMPLING PERISTIWA
Dengan teknik ini, guru/pengamat dapat merekam peristiwa kejadian yang terjadi. Misalnya guru ingin mengamati upaya kreatif dengan media seni, atau upaya kreatif dengan media tulis. Pertama-tama tentu harus mengenali dulu perilaku yang akan diamati itu, seperti pengamatan yang tahu faktanya, dan kemudian “merekam setiap peristiwanya” bila teramati, dengan alat atau instrumen apa?WAWANCARA
Wawancara dengan anak didik itu terutama membantu mengerti lebih mendalam pada anak itu, yaitu dapat diperolehnya arti-makna-yang dalam (insight) pengetahuan dan pengalaman yang lalunya, pengertian-pengertiannya sekarang gaya belajarnya, minatny, motivasinya, dan sebagainya. Guru dapat mengamati tanggapan dan reaksi anak didiknya pada pertanyaan dan dialog tanpa melihat jawaban yang “betul” . wawancara itu memberikan kesempatan khusus menolong anak didik untuk merenungkan kembali perkembangan hasil, proses, kinerjanya dan portofolionya. Wawancara bukanlah ‘interogasi’ , melainkan suatu interaksi dialogis, dengan memperhatikan tingkat perkembangan anak. Pendekatan wawancara dengan anak tentu harus alami sambil bermain kalau kebetulan sedang bermain. Jangan memanggilnya secara khusus mau diwawancarai, apalagi mau diintrogasi.BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa Teknik Observasi merupakan proses penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan dapat kita lakukan melalui pengamatan dimana, kita sebagai pendidik dapat melakukan teknik observasi dengan 4 cara yaitu melalui Skala Jenjang, Sampling waktu, Sampling Peristiwa dan wawancara. Sehingga pada akhir semester kita dapat menarik kesimpulan tentang anak tersebut.SARAN
Diharapkan pendidik anak usia dini dapat menerapkan evalusi pembelajaran melalui Teknik Observasi , dimana observasi merupakan pengamatan kita secara langsung terhadap peserta didik.DAFTAR PUSTAKA
Waseso, Iksan. Dkk. 2009. Evaluasi Pembelajaran TK.Jakarta : Universitas Terbuka.